Selasa, 28 Juli 2020

BAB 1 Kelas 8

Gerak Benda dan Makhluk Hidup di Lingkungan Sekitar




Sahabat Science Classroom dapat membaca materi lengkap pada pdf di atas, atau mempelajari ringkasan di bawah ini:

A. Gerak Lurus

Suatu benda dikatakan bergerak terhadap titik acuan (benda lain) jika jarak antara keduanya berubah. Gerak suatu benda selalu bersifat relatif, yaitu bergerak atau tidaknya suatu benda ditentukan oleh keadaan si pengamat terhadap benda tersebut. Berdasarkan bentuk lintasannya, gerak dibagi menjadi tiga, yaitu sebagai berikut:
  1. Gerak Lurus, gerak benda yang lintasannya berbentuk garis lurus.
  2. Gerak melingkar, gerak benda yang lintasannya berbentuk melingkar.
  3. Gerak parabola, gerak benda yang lintasannya berbentuk parabola.
Kelajuan adalah jarak yang ditempuh benda tiap satuan waktu. Kelajuan merupakan besaran skalar.

Kecepatan adalah perpindahan yang dialami benda tiap satuan waktu. Kecepatan merupakan besaran vektor.

Secara matematis, kelajuan dan kecepatan dapat dinyatakan dengan persamaan berikut:


Kecepatan rata-rata  adalah hasil bagi total perpindahan dengan selang waktu tempuh. Kecepatan rata-rata dapat dinyatakan dalam persamaan berikut.


Percepatan adalah perubahan kecepatan tiap selang waktu tertentu. Secara matematis, dapat ditulis sebagai berikut.


Berdasarkan nilainya, percepatan dibedakan menjadi dua, yaitu sebagai berikut.
a. Percepatan positif adalah percepatan yang searah dengan arah kecepatannya atau searah dengan gaya gravitasinya sehingga menghasilkan kecepatan yang semakin meningkat. Contohnya percepatan benda yang jatuh ke bawah.
b. Percepatan negatif adalah percepatan yang berlawanan arah dengan arah kecepatannya atau berlawanan arah dengan gaya gravitasinya sehingga menghasilkan kecepatan yang semakin berkurang. Contohnya percepatan mobil yang melakukan pengereman.

B. Hukum Newton

a. Hukum I Newton tentang gerak menyatakan bahwa "jika resultan gaya yang bekerja pada benda sama dengan nol, benda akan diam atau bergerak lurus dengan kecepatan tetap." Secara matematis dituliskan sebagai berikut:

b. Hukum II Newton tentang gerak menyatakan bahwa "Percepatan yang dialami suatu benda yang bergerak bergantung pada besaran-besaran berikut.
1. Resultan gaya adalah jumlah total atau gaya yang bekerja pada benda. Gaya merupakan besaran vektor sehingga arah gaya juga memengaruhi besar resultan gaya.
2. Massa benda. Semakin besar massa benda, maka percepatan yang dihasilkan akan menjadi semakin kecil." Secara matematis, dapat dituliskan sebagai berikut.


c. Hukum III Newton tentang gerak menyatakan hubungan gaya aksi-reaksi, yaitu "apabila benda pertama mengerahkan gaya pada benda kedua, benda kedua tersebut akan mengerahkan gaya pada benda pertama sama besar dan berlawanan arahnya." Secara matematis dituliskan sebagai berikut.

C. Sistem Gerak pada Manusia

Sistem gerak manusia tersusun dari tulang sebagai alat gerak pasif dan otot sebagai alat gerak aktif.

Berikut merupakan penjabaran berbagai jenis tulang pada sistem gerak.

a. Berdasarkan jenisnya, ada dua macam tulang, yaitu:

  1. Tulang rawan (kartilago): tulang rawan hialin ada pada cincin trakea, cuping hidung, persendian, serta antara tulang rusuk dan tulang dada; tulang rawan elastis ada pada epiglotis dan bagian luar telinga; tulang rawan fibrosa ada pada antarruas tualng belakang.
  2. Tulang keras (osteon), ada pada sebagian besar rangka manusia.

b. Berdasarkan sifat matriksnya, ada dua macam tulang, yaitu:

  1. Tulang kompak, ada pada lapisanluar tulang pipa.
  2. Tulang spons, ada pada tulang pipih dan tulang pendek.

c. Berdasarkan bentuknya, ada empat macam tulang, yaitu:

  1. Tulang pipa, ada pada tulang paha, tulang lengan, tulang betis, tulang kering, tulang hasta, dan tulang pengumpil.
  2. Tulang pipih, ada pada tulang rusuk, tulang belikat, dan tulang tengkorak.
  3. Tulang pendek, ada pada pergelangan kaki dan pergelangan tangan.
  4. Tulang tak beraturan, ada pada wajah dan tulang belakang.
Otot manusia terbagi menjadi tiga, yaitu otot lurik, otot polos, dan otot jantung.


1. Otot lurik, cara kerjanya:
  • bekerja secara sadar
  • memiliki banyak inti di tepi sel
  • melekat pada rangka tubuh
2. Otot polos, cara kerjanya:
  • bekerjasecara tidak sadar
  • memiliki inti tunggal di tengah sel
  • terdapat pada organ dalam tubuh, yaitu organ pencernaan, kelamin, ekskresi, dan pembuluh darah
3. Otot jantung, cara kerjanya:
  • bekerja secara tidak sadar
  • memiliki inti banyak di tengah sel
  • terdapat jantung
Hubungan antartulang (artikulasi) dapat dibedakan menjadi dua, yaitu sebagai berikut.

1. Diatrosis, yaitu hubungan antartulang yang memungkinkan gerak yang sangat bebas serta membentuk persendian.


  • Sendi putar, dapat bergerak memutar atau berotasi terletak antara tulang atlas dan aksis.
  • Sendi peluru, dapat bergerak ke segala arah terletak antara tulang lengan atas dan belikat.
  • Sendi pelana, dapat bergerak ke dua arah seperti menunggang kuda terletak antara tulang jari dan telapak tangan.
  • Sendi engsel, dapat bergerak ke saru arah terletak antara tulang lengan atas dan hasta.
  • Sendi luncur, dapat meluncur ke satu bidang terletak antara tulang pergelangan kaki.
2. Sinartrosis, yaitu hubungan antar tulang yang tidak memungkinkan adanya gerakan. Misalnya hubungan antrtulang tengkorak.

Gerak dapat terjadi karena adanya kontraksi dan relaksasi otot yang menggerakkan tulang. Dua sifat dari kerja otot adalah sebagai berikut:

1. Antagonis, terjadi saat otot-otot bekerja secara berlawanan (satu otot kontraksi, otot lainnya relaksasi). Berikut beberapa contoh gerak antagonis:
  • Fleksi (membengkokkan) dan ekstensi (meluruskan) pada sendi siku dan lutut.
  • Adduksi (mendekati tubuh) dan abduksi (menjauhi tubuh) pada sendi lengan atas dan sendi paha.
  • Elevasi (mengangkat) dan depresi (menurunkan) rahang bawah pada saat mengunyah.
  • Supinasi (menengadahkan) dan pronasi (menelungkupkan) pada telapak tangan.
  • Inversi (memiringkan telapak kaki ke arah dalam tubuh) dan eversi (memiringkan telapak kaki ke arah luar tubuh).
2. Sinergis, terjadi saat otot-otot bekerja bersama-sama dengan efek searah. Misalnya gerak otot-otot antartulang rusuk pada saat bernapas.

Beberapa kelainan atau penyakit pada sistem erak manusia adalah:
  1. Atrofi, penyusutan jaringan otot atau kerusakan jaringan saraf.
  2. Osteoporosis, pengeroposan tulang.
  3. Fraktura, patah tulang.
  4. Fisura, keretakkan tulang.
  5. Dislokasi, pergeseran tulang dari persendiannya.
  6. Skoliosis, tulang belakang yang membengkok ke samping.
  7. Lordosis, tulang belakang yang membengkok ke depan.
  8.  Kifosis, tulang belakang yang membengkok ke belakang.
Untuk materi Gerak pada tumbuhan dan hewan dapat dibaca di pdf pada baian atas tadi.


0 komentar:

Posting Komentar